MAKASSAR- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, kembali melakukan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia. Hal tersebut menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo saat penanaman pohon di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) agar dilakukan penanaman di sepanjang musim penghujan Tahun 2023/2024.
Kegiatan ini bertujuan memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon. Sekaligus meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat umum melalui aksi nyata program kerja pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.
Sebelumnya juga, Aksi penanaman pohon secara serentak tahap pertama di seluruh Indonesia telah dilaksanakan pada Sabtu, 30 Desember 2023. Untuk di wilayah Sulawesi Selatan, penanaman tahap pertama di Kabupaten Barru, dihadiri Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Legislasi, Legal dan Advokasi, Dr.Ilyas Asaad.
Selanjutnya pada tahap kedua dilaksanakan pada hari ini, Minggu, 14 Januari 2024, berlokasi di Desa Tondong, Kec. Tellu Limpoe, Kab. Bone Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada pelaksanaan penanaman ini hadir Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Dr. Bambang Supriyanto, Kepala Dinas LHK SulSel Andi Hasbi, M.T mewakili Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Kepala Dinas LH Kab. Bone, Dray Vibrianto., M.Si mewakili Pj. Bupati Bone, Sesditjen PSKL Dr.Mahfudz serta Ketua panitia penanaman serentak Provinsi SulSel /Kepala BPDAS Jeneberang Saddang KLHK Abd.Azis, M.Sc.
Dalam sambutannya , Bambang Supriyanto selaku Dirjen PSKL saat membacakan Sambutan Seragam Menteri LHK Siti Nurbaya menuturkan bahwa pada hari ini, bersama Bapak Wakil Presiden Rl, Kita melaksanakan kegiatan penanaman pohon secara serentak di seluruh provinsi Indonesia.
"Dengan pusat kegiatan di Provinsi Banten. Lokasi penanaman merupakan lokasi lahan kritis yang menjadi target pemerintah dalam upaya pemulihan kualitas lingkungan hidup, " ujar Dirjen PSKL.
Bibit yang ditanam berupa jenis bibit kayu-kayuan dan bibit buah MPTS (Multy purpose tree species)
yang berasal dari persemaian permanen dan pusat persemaian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengagendakan penanaman lanjutan pada Februari, Maret, dan April 2024 di seluruh Indonesia, " jelasnya
"Hal ini merupakan langkah nyata untuk terus melakukan penanaman pohon bersama seluruh elemen Masyarakat di seluruh wilayah Indonesia sepanjang musim penghujan, " pesan Dirjen PSKL dihadapan hadirin.
Bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang juga dilakukan melalui aktivitas pilah sampah dan kelola sampah dengan bijak.
"Mari kita tingkatkan kerjasama dan solidaritas dalam menjaga kebersihan lingkungan, karena kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab
kita bersama, " jelas Dirjen PSKL Bambang Supriyanto.
"Kami terus mengingatkan bahwa langkah konkret dengan mengedepankan kolaborasi dan semangat kerja sama semua pihak, " jelas Bambang Supriyanto.
"Melalui kegiatan menanam, memelihara pohon dan menjaga ekosistem sungai ini adalah bagian dari kewajiban kita bersama untuk melindungi dan merawat bumi yang lebih baik dan sehat, " pungkasnya
Sementara itu, Kadis LHK SulSel Andi Hasbi, MT
Melalui kesempatan ini menyampaikan salam hormat dari Bapak Pj.Gubernur SulSel yang saat ini memdampingi kunjungan Menteri Pertanian di Kab.Wajo.
Lebih lanjut Andi Hasbi menuturkan bahwa
Sektor LH dan Kehutanan ini merupakan sektor yang berhubungan dengan semua orang.
Wilayah kita saat ini masuk dalam kawasan KPH Cendrana. Kecenderungan ada penurunan tutupan lahan. Kecenderungan pada target luasan tapi target kesadaran masyarakat masih kurang.
"Kami juga sekarang menggalakkan Kelompok Tani Hutan (KTH) untuk diarahkan ke Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) nantinya, " jelas Andi Hasbi.
"Kami juga terus intens melakukan penanaman seperti sukun dan nangka. Sebagai bukti bahwa lewat ini bisa juga menutupi tutupan lahan, "jelas Kadis LHK SulSel.
'Kami juga telah bersurat ke Menteri LHK yaitu untuk 10 juta bibit nangka dan bibit sukun, " imbuhnya.
"Bahwa jika kita menanam sedikit maka skala hanya lokal tapi jika skala besar maka skalanya adalah internasional, " terangnya.
"Kedepannya jika berbicara tentang nangka, sukun dan pisang maka orang akan mengingat tentang Sulawesi Selatan, " pesan Andi Hasbi.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone, Dray Vibrianto., M.Si menuturkan bahwa Kabupaten Bone memiliki 3 (tiga) dimensi yakni; darat, laut dan pegunungan Kabupaten Bone juga memberikan kontribusi sebesar 30 persen stok pangan sulsel.
"Tentunya keberhasilan SulSel juga tak lepas bagian dari 'buffer stock' Nasional, "jelas Dray Vibrianto.
Diungkapkannya bahwa Berbicara LH tentunya sangat kompleks. Bone juga memiliki DAS Danau Tempe yang merupakan 'Danau Kritis'.
Kami di Kab.Bone telah menyelesaikan Perda tentang Lingkungan Hidup. Telah diselesaikan juga tentang blueprint jangka panjang dan jangka pendek di Daerah.
Pj.Bupati Bone dan jajaran mengapresiasi kegiatan penanaman saat ini. Kami harap gerakan ini merupakan awal tapi tak berhenti sampai disini. Kita bisa bersinergi dan target kedepan dengan 70 persen Desa-desa di Kab.Bone bisa menjadi kampung iklim.
"Berbicara tentang kampung iklim menjadi suatu tantangan terutama pemimpin desa yang pro lingkungan, " pesan Kadis LH Kab.Bone.
"Kabupaten Bone memiliki 300 desa lebih, Akan didorong menjadi kampung iklim. Kami harap mereka mereka semua yang 'menjaga' sumber air untuk kehidupan, " jelasnya.
Ketua panitia penanaman serentak di Provinsi SulSel/Kepala BPDAS Jeneberang Saddang KLHK Abd.Azis, M.Sc menjelaskan bahwa Penanaman serentak ini merupakan kali kedua.
Hal ini sesuai arahan Bapak Presiden RI untuk menanam saat di musim hujan. Lokasi ini juga merupakan lokasi hutan kemasyarakatan (HKm) di tahun 2020. Sebelumnya juga telah ada pembibitan kebun rakyat. Bibit yang akan ditanam sekitar 400 batang, yakni; durian, sukun, jenis kayu - kayuan. Kami juga telah melakukan bimtek pembibitan dan kelembagaan. Sarana prasarana untuk keberlanjutan bibit juga masih berlanjut.
"Untuk petunjuk sesuai program Pj.Gubernur SulSel bibit sukun dan nangka hingga 10 juta bibit.
Jika semua pihak terlibat maka program ini bisa tercapai, "pungkasnya.
Hadir juga dalam perhelatan ini, TNI dan Polri , Koordinator Wilayah UPT Satker LHK SulSel/ Plt. Kapus P3E SUMA Ir.Jusman, Kepala UPT KLHK SulSel, Camat Tellulimpoe, Kepala Desa Tondong, dan tokoh masyarakat, Kelompok usaha Perhutanan Sosial, dan Kelompok Tani Hutan Kecamatan Tellu Limpoe.
Citizen report: Humas P3E Sulawesi dan Maluku